KADAR SELF ORIENTATION KUNCI MEMPERTAHANKAN KEPERCAYAAN

Menjadi pemimpin ditempuh dengan banyak cara. Banyak cara pula mempertahankannya. Kadar Self Orientation adalah kunci mempertahankan kepercayaan itu. Semakin tinggi kadarnya akan menuai resistensi dan sebaliknya, akan banyak melayani.

Perubahan iklim demokrasi telah membawa banyak perubahan. Dalam kehidupan social politik muncul fenomena memilih pemimpin secara lansung. Pemimpin yang terpilih diharapkan benar-benar orang yang pantas dan tepat sebagai pemegang kepercayaan. Pertanyaan apakah kepercayaan yang diberikan itu bisa dijaga dengan model pemilihan lansung. Jawaban bisa iya dan bisa juga tidak. Karena ada satu hal sangat mempengaruhi jalannya kepemimpinan, yaitu keinginan untuk meuaskan dirinya sendiri (self Orientation). Kepemimpinan dimanapun akan sangat dipengaruhi oleh self orientation sang pemimpin. Sifat inilah yang akan mempengaruhi factor kepercayaan kepada sang pemimpin. Ketika factor ini dominan maka kepercayaan yang diperolehnya akan tergusur seiring berjalannya waktu kepemimpinannya. Adakah kaitannya dengan pemimpin atau direktur perusahaan pemegang jabatan dilevel manapun dalam sebuah pengelolaan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ?

Mendapatkan kepercayaan
Tidak semua orang bisa menjadi pemimpin berbagai cara bisa dilakukan. Ada cara yang memakai cara “pembajakan” yaitu dengan cara membeli kepercayaan dan dalam waktu singkat bisa diperoleh. Ada juga melalui sebuah proses panjang untuk mendapatkan kepercayaan dari pemilik perusahaan, warga atau masyarakat yang akan dipimpinnya. Proses yang singkat pasti berbiaya mahal dan orientasinya begeser menjadi hitung-hitungan bisnis. Atinya, kalau nanti jadi pemimimpin maka modal untuk membeli kepercayaan tadi dipastikan Break Even Point. Celakanya Model ini sudah mulai bergeser kelingkungan perusahaan. Hampir semua ini sudah dimasuki oleh praktek politik yang perlu kehati-hatian yang luar biasa. Kalau tidak mengenal atau tidak mampu berkomunikasi dengan baik, maka cerita perjalanan karirnya menjadi singkat. Model yang kedua yang dipakai untuk mendapatkan kepercayaan adalah dengan sebuah proses yang panjang. Ada jenjang yang harus dilalui untuk sampai kelevel yang diatasnya. Model ini lebih banyak dipakai dalam menjaring calon-calon pemimpin perusahaan.

Sayangnya model ini jarang dipakai karena situasinya serba pragmatis. Ini tiba-tiba seseorang yang tidak pernah memimpin perusahaan didaulat untuk menjadi direksi atau seseorang yang tidak punya pengalaman direksi tiba-tiba menjadi dewan komisaris disebuah perusahaan. Lompatan ini biasanya akan merusak tatanan pengelolaan perusahaan. Tidak semua begitu karena ada juga yang mampu meberikan bukti bahwa setelah ditunjuk menjadi pemimpin perusahaan ternyata dia berhasil.


Dari dua model diatas, maka kompetensi seseorang sudah menjadi keharusan kalau ingin menjadi pemimpin. Artinya orang yang memimpin haruslah yang memiliki keunggulan disbanding dengan orang-orang yang akan dipimpinya. Maka dalam pentas pemilihan secara lansung diadakan debat terbuka untuk melihat kemampuan seorang pemimpin. Cara lain bisa juga dengan melihat rekam jejaknya.

Hal lain yang perlu dilihat adalah jika sudah dihubungkan dengan dunia politik yaitu kemampuan financial. Suka tidak suka, system demokrasi yang dijanjikan akan lebih baik dalam kepemimpinan berbangsa, sudah mulai merusak tatanan kehidupan masyarakat. Bisakah kita menahan laju demokrasi yang buruk itu untuk tidak memasuki dunia perusahaan. Jawabannya, sepertinya sulit. Kemampuan komunikasi, dalam meraih kepercayaan juga memerlukan komunikasi yang baik. Ada mengatakan pencitraan, ada juga yang mengatakan factor kedekatan dengan penguasa  disuatu wilayah.

Dalam dunia usaha, kemampuan komunikasi tergambar pada berbagai sisi. Tetapi intinya adalah apa yang ingin djual harus bisa disampaikan dengan baik. Jika seseorang ingin jadi pemimpin harus bisa memperlihatkan sisi. Kemampuannya kepada orang-orang yang akan dipimpinnya.





Self Orientation
Setelah mendapatkan kepercayaan sebagai pemimpin, maka motif kepemimpinan sudah mulai terlihat. Kebanyakan mulai lupa terhadap apa yang dulu dijanjikan kepada orang-orang yang akan dipimpinya, atau lupa terhadap sumpah jabatan yang diucapkan. Kenapa hal itu bisa terjadi, karena masalah hasrat dan keinginan untuk memuaskan dirinya sendiri.

Kita lihat latar belakang bagaimana meraih sebuah posisi atau jabatan. Pemimpin yang mendapatkan kepercayaan dengan model kemapuan financial maka jalanya kepemimpinan bisa jadi akan berorientasi pada pengembalian nilai modal. Karena hasrat untuk memuaskan dirinya sendiri dan mengabaikan keinginan orang-orang yang dipimpinnya, maka tipe pemimpin seperti ini biasanya tidak akan berjalan lama karena orang-orang yang dipimpinnya, lambat atau cepat orang-orang pasti akan meninggalkannya. Kepemimpinan yang seperti ini self orientationnya terlalu tinggi sehingga keinginan orang-orang yang dipimpinnya ditempatkan pada posisi yang rendah atau biasa-biasa saja. Tipe pemimpin lain adalah yang self orientationnya sedang. Biasanya dimiliki oleh pemimpin yang kehidupannya masih tergantung pada posisi yang sedang ditempatinya. Orientasinya masih seimbang antara sebagian lagi buat orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan seperti ini akan bertahan jika komunikasi politiknya bagus.

Selanjutnya pemimpin yang self orientationnya rendah. Saat menjalankan kepemimpinannya cendrung melayani, sehingga orang-orang yang dipimpinnya merasa puas. Bagi pemimpin yang orientasinya untuk melayani orang-orang yang dipimpinnya sangat efektif untuk komunikasi politik. Pemimpin yang seperti ini akan semakin disukai dan disenangi. Hasilnya adalah pada pertarungan pemilihan untuk mendapatkan kepercayaan, tidak perlu mengeluarkan kemampuan permodalan, karena orang-orang yang dipmpinya suka dengan apa yang dilkukan selama masa kepemimpiannya. Tipikal yang ini sulit untuk dikalahkan dengan kemampuan permodalan.


Comments

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SIULAN TRIBUN MANIA ||| siulantribunmania@gmail.com

☇POPULAR POST

JALALUDDIN RUMI MENGGAPAI CINTA ILAHI DENGAN MENARI

👀FOLLOWERS