SELAMAT ULANG TAHUN , OM CHARLES!

SIULAN TRIBUN MANIA. Dari banyak bukti evolusi, yang paling mengejutkan saya ketika belajar teori ini belasan tahun silam adalah keberadaan mamalia laut (cetacean). Orang awam tak bisa membedakan antara ikan dan lumba2 atau paus. Mereka yang tak paham evolusi akan menganggapnya bagian dari dunia ikan.

Padahal, lumba-lumba itu dulunya adalah mamalia berkaki empat mirip srigala yang mencari makanan di hutan. Ketika lingkungannya berubah dan makanan tak lagi dijumpainya, ia berusaha mencarinya di sekitar pantai. Makin lama, pencariannya makin ke tengah. Setelah puluhan juta tahun hidup di air, anggota tubuhnya berubah. Kakinya hilang, hidungnya ke atas, dan mulutnya menjorok ke depan. Badannya pun ditumbuhi sirip, agar dia bisa berenang dengan lancar.

Sirip inilah yang membedakannya dari ikan. Jika ikan mengepakkan siripnya ke samping, dari kiri ke kanan, lumba2 menggerakkannya ke atas dan bawah. Semua jenis mamalia laut melakukan hal yang sama. Lihatlah hiu. Meski ukurannya sama dengan lumba2, gerak siripnya ke samping. Dia memang ikan. Orang awam tak tahu bahwa ada perbedaan besar antara hiu dan lumba2.

Meski sebagian besar hidupnya di laut, paus dan lumba2 tak bisa menipu kita. Walau bentuknya 100 persen mirip ikan, anatomi tubuh dan DNA-nya 99% masih mamalia. Mereka masih bernafas dengan paru2, masih punya rahim, melahirkan, dan menyusui, seperti umumnya mamalia. Sisa2 kakinya pun tampak jelas jika dilihat pada masa embrio. Baca juga : Al-ghazali-dan-jidat-hitam

Mamalia laut adalah bukti yang kokoh tentang ketiadaan penciptaan. Charles Darwin, sang ilmuwan yang hampir menjadi pastor itu, merasa terguncang. Dia menunda lama bukunya, the Origins of Species, untuk terbit, karena dia tahu karya agungnya itu akan memporak-porandakan iman dan keyakinan pada tuhan. Penciptaan adalah doktrin suci dalam semua agama. Sains menghancurkannya berkeping2, hingga tak tersisa. Happy belated birthday, Om Charles!. Penulis FB Oleh : Luthfi Assyaukanie