Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya: “Ia pernah
mendengar Rasulullah saw bersabda: “Allah berfirman: “Sesungguhnya
hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Akupun mengingati
mereka”. Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu’aim dalam Hilya jilid
I hal. Dari Said ra, ia berkata: “Ketika Rasulullah saw ditanya: “Siapa
wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda : “Wali-wali Allah adalah orang-orang
yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah”. Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab
Auliya’ dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6).
2. Jika mereka tiada, tidak pernah orang mencarinya.
Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab,
katanya: “Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu Jabal ra,
kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang menyebabkan engkau
menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw
bersabda: “Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa
yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang
mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah
para imam petunjuk dan para pelita ilmu”. Hadis riwayat Nasa’i, Al Bazzar dan
Abu Nu’aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6.
3.
Mereka bertakwa kepada Allah.
Allah swt berfirman: “Ingatlah, sesungguhnya
wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula
mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan mereka
selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan
dunia dan akhirat”. Abul Hasan As Sadzili pernah berkata: “Tanda-tanda kewalian
seseorang adalah redha dengan qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan
kembali kepada Allah ketika ditimpa bencana”. Surah Yunus: 62 – 64, Hadisriwayat.Al
Mafakhiril ‘Aliyah hal 104.
4.
Mereka saling menyayangi dengan sesamanya.
Dari Umar Ibnul Khattab ra berkata : “Rasulullah
saw bersabda: “Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak
tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini
ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di sisi Allah”.
Tanya seorang: “Wahai Rasulullah, siapakah
mereka dan apa amal-amal mereka?” Sabda beliau: “Mereka adalah orang-orang yang
saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun
harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan
cahaya, mereka berada di atas Mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan
takut dan susah.” Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang artinya:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam
kitab Al Hilya jilid I, hal 5.
5.
Mereka selalu sabar, wara’ dan berbudi pekerti yang baik.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa “Rasulullah
saw bersabda : “Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan
menjadi wali Allah, yaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah,
wara’ dan berbudi luhur kepada orang lain.”
“Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut.
“Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut.
6. Mereka
menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi.
Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana
dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk
mendapatkan ridho Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal kerana takut akan
shubhahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi
mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan
para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika
aku dapat bertemu dengan mereka.” Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu
kepada mereka. Dan beliau bersabda: “Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi,
kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu
Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang
menyimpang dari perjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat”. Hadis
riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya’. Hadis riwayat Abu Hu’aim
dalam kitab Al Hilya.
7.
Mereka selalu terhindar ketika ada bencana.
Dari Ibnu Umar ra, katanya : Rasulullah saw
bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi makan dengan
rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah mematikan mereka, maka
mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala bencana yang tiba akan lenyap
secepatnya di hadapan mereka, seperti lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan
mereka tidak terkena sedikitpun oleh bencana yang datang”. Hadis riwayat Abu
Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6.
8. Hati
mereka selalu terkait kepada Allah.
Imam Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Kumail
An Nakha’I : “Bumi ini tidak akan kosong dari hamba-hamba Allah yang menegakkan
agama Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak
akan punah dari peredarannya. Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan
dimanakah mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka.
Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah
sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan syariatNya, sampai
dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka menyebarkan ilmu dan ruh
keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka senang dengan kesederhanaan.
Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi rohaninya membumbung ke alam
malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da’i
kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada mereka.”. Nahjul
Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal. 80.
9.
Mereka senang bermunajat di akhir malam.
Imam Ghazali menyebutkan: “Allah pernah
memberi ilham kepada para siddiq : “Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang
mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka
mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan
mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan
mereka, maka Aku murka kepadamu. “ Tanya seorang siddiq : “Ya Allah, apa
tanda-tanda mereka?” Firman Allah: “Di
siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang
menaungi kambingnya dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya
matahari, seperti burung merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba
tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah
bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka
merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit,
menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku’, sujud
untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan:
Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat
menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan
seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya.
Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang
akan Aku berikan kepada mereka?”. Ihya’ Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I
hal 358.
10.
Mereka suka menangis dan mengingat Allah.
‘Iyadz ibnu Ghanam menuturkan bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah saw bersabda: “Malaikat memberitahu kepadaku: “Sebaik-baik
umatku berada di tingkatan-tingkatan tinggi. Mereka suka tertawa secara terang, jika
mendapat nikmat dan rahmat dari Allah, tetapi mereka suka menangis secara
rahsia, kerana mereka takut mendapat siksa dari Allah. Mereka suka mengingat
Tuhannya di waktu pagi dan petang di rumah-rumah Tuhannya. Mereka suka berdoa
dengan penuh harapan dan ketakutan. Mereka suka memohon dengan tangan mereka ke
atas dan ke bawah. Hati mereka selalu merindukan Allah. Mereka suka memberi
perhatian kepada manusia, meskipun mereka tidak dipedulikan orang.Mereka berjalan
di muka bumi dengan rendah hati, tidak congkak, tidak bersikap bodoh dan selalu
berjalan dengan tenang. Mereka suka berpakaian sederhana. Mereka suka mengikuti
nasihat dan petunjuk Al Qur’an. Mereka suka membaca Al Qur’an dan suka
berkorban. Allah suka memandangi mereka dengan kasih sayangNya. Mereka suka
membahagikan nikmat Allah kepada sesama mereka dan suka memikirkan
negeri-negeri yang lain. Jasad mereka di bumi, tapi pandangan mereka ke atas.
Kaki mereka di tanah, tetapi hati mereka di langit. Jiwa mereka di bumi, tetapi
hati mereka di Arsy. Roh mereka di dunia, tetapi akal mereka di akhirat. Mereka
hanya memikirkan kesenangan akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka.
Kubur mereka di dunia, tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi.
Kemudian beliau menyebutkan firman Allah yang artinya:“Kedudukan yang setinggi
itu adalah untuk orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut kepada
ancamanKu.” Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I, hal 16.
11.
Jika mereka berkeinginan, maka Allah memenuhinya.
Dari Anas ibnu Malik ra berkata: “Rasul saw
bersabda:“Berapa banyak manusia lemah dan dekil yang selalu dihina orang,
tetapi jika ia berkeinginan, maka Allah memenuhinya, dan Al Barra’ ibnu Malik,
salah seorang di antara mereka.”
Ketika Barra’ memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: “Wahai Barra’, sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikata Barra’ berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami.” Maka Barra’ berdoa, sehingga kami diberi kemenangan. Di medan peperangan Sus, Barra’ berdo’a: “Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu.” Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra’ gugur sebagai syahid.
Ketika Barra’ memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: “Wahai Barra’, sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikata Barra’ berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami.” Maka Barra’ berdoa, sehingga kami diberi kemenangan. Di medan peperangan Sus, Barra’ berdo’a: “Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu.” Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra’ gugur sebagai syahid.
12.
Keyakinan mereka dapat menggoncangkan gunung.
Abdullah ibnu Mas’ud pernah menuturkan : “Pada
suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum
‘abathan”, pada telinga seorang yang pingsan, maka dengan izin Allah, orang itu
segera sadar, sehingga Rasuulllah saw bertanya kepadanya: “Apa yang engkau baca
di telinga orang itu?” Kata Abdullah: “Aku tadi membaca firman Allah:
“Afahasibtum annamaa khalaqnakum‘abathan” sampai akhir surah.” Maka Rasul saw
bersabda: “Andaikata seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada
suatu gunung, pasti gunung itu akan hancur.” Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Al
Hilya jilid I hal 7.
Comments
Post a Comment
TERIMAKASIH KEPADA ANDA JIKA BERKENAN BERKOMENTAR BLOG INI.....