“Yang kita tidak tahu jangan sekali-kali kita katakan salah dan
yang kita tahu jangan sekali-kali dianggap mudah, karena itu belajarlah apa
yang kita tidak tahu supaya kita tidak keliru”.
Adapun hakekat 17 raka’at dalam sembahyang lima waktu sehari
semalam mengambil dari lima perkara, yaitu : …., ALLAH, MUHAMMAD, ADAM ,….
Perkataan alif + ha itu mengandung 2 huruf menandakan sholat
Subuh, perkataan alif + lam + lam + ha (Allah) itu mengisyaratkan kepada sholat
Zohor, perkataan mim + kha + mim + dal (Muhammad) itu mengisyaratkan
sholat Ashar dan perkataan alif + dal + mim (Adam) itu adalah
mengisyaratkan sholat Magrib, ………
Berawal sembahyang Subuh itu adalah 2 rakaat sebab
tabiat sesuatu itu adalah dengan dua perkara yaitu zat dan sifat. Sembahyang
Zohor ada 4 rakaat sebab tajalli Allah s.w.t. itu dengan 4 perkara. Sembahyang
Ashar itu 4 rakaat sebab tajalli Muhammad itu dengan empat
perkara. Sembahyang Maghrib itu 3 rakaat sebab tajalli tuhan itu
dengan tiga perkara. Sembahyang Isya itu empat rakaat sebab tajalli hamba
itu dengan empat perkara yaitu : tanah, angin, api dan air.
BACA POST : HAKEKAT SHOLAT ADALAH KEMBALIKAN YANG PUNYA HAQ
Sesungguhnya Nur muhammad itu adalah dari Nur Allah yang
di tajalli dengan empat anasir yaitu : ..... Adam a.s. itu dari Nur
Muhammad yang ditajalli dengan empat anasir yaitu Tanah Nuruni, Angin
Nuruni, Air Nuruni dan Api Nurani. Dan berawal manusia itu adalah dari
pada Adam a.s. dengan di tajallikan dengan empat perkara juga yaitu : daddi,
waddi, manni, manikam. Inilah hakekat kejadian awal manusia yang mengandung
rahasia diri Allah s.w.t. Mengapa kita harus mengucapkan Dua Kalimah
Syahadat 9 kali dalam 5 waktu sembahyang karena diri bathin kita mempunyai 9
wajah.
Berawal mengucapkan Dua Kalimah Syahadat satu kali pada sholat
subuh adalah karena memberi kesaksian pada wajah diri kita pada martabatnya
Sirusir, Dua Kalimah Syahadat pada sholat zohor di baca dua kali sebagaimana
memberi penyaksian pada wajah kita padamartabat Sir dan Ahdah. Dua Kalimah
Syahadat pada sholat ashar dibaca dua kali karena memberi penyaksian pada wajah
kita pada martabat Wahdah dan Wahdiah. Dua Kalimah Syahadah di baca dua
kali pada sholat maghrib sebab memberi penyaksian pada wajah diri kita pada martabat
Ahmad dan Muhammad dan dua kalimah syahadat pada sembahyang Isya’ sebab
memberi penyaksian pada wajah kita pada martabat mustafa dan …
Berawal hakekat niat itu kepala sembahyang, dan Al-Fatihah
itulah hakekat tubuh sembahyang, dan Tahayat itu adalah
hati sembahyang, dan salam itulah hakekat kaki tangan sembahyang, oleh karena
itu adalah menjadi satu perkara yang paling penting bagi kita memahaminya.
Adapun niat itu letaknya pada martabat alif. yaitu pada …
yang terkandung didalam jasad, Taarad, Taawud dan Ta’ayin dan juga
niat itu letaknya pada makam …. ataupun pada makam … yaitu suatu keadaan
nyata di dalam tidak nyata, oleh karena itu untuk menyatakan apa yang nyata
pada makam …. itu maka perlulah dinyatakan dengan perbuatan (apa’al). Bahwa
pada hakekatnya didalam sholat itu telah terkumpul semua rukun islam yang lima
yaitu dalam huruf ALHAMDU.
Bermula hakekat syahadat didalam sembahyang itu
adalah terdapat didalam Tahayat awal dan Tahayat akhir dalam sembahyang itu
sendiri. Kita pun sering melafazkan kalimah syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul
tersebut didalam 5 waktu pada 17 rakaat kita sembahyang sebanyak 9 kali.
Ini maksudnya membuat penyaksian terhadap 9 wajah diri kita. Kita
mengakui bahwa tiada bagi kita untuk mensyirikkan diri kita dengan Allah s.w.t.
Kita juga mengakui bahwa kita tidak mungkin mensyirikkan Allah dengan yang lain
dari pada Allah. Maka nyatalah syahadat itu didalam sholat.
Adapun hakekat sembahyang didalam sembahyang adalah
hakekat pada perbuatan penyaksian kita terhadap diri batin kita dan diri zahir
kita didalam acara sembahyang tersebut. Sesungguhnya penyaksian terhadap diri
batin dan diri zahir itu hakekat pengertian dan pujian hati antara zat
dan sifat, pujian antara diri dengan Empunya diri.
Sementara hakekat puasa didalam sembahyangadalah meliputi
seluruh acara sembahyang tersebut, dimana didalam sembahyang kita tidak boleh
makan, tidak boleh minum, bahkan seluruh anggota zahir dan batin berpuasa, maka
kita berpuasa telinga kita, berpuasa mata kita, berpuasa hati kita, berpuasa …
dan semuanya berpuasa. Sesungguhnya didalam acara sembahyang itulah keadaan
berpuasa yang sebenarnya.
Adapun hakekat zakat didalam acara sembahyang itu
membawa makna pembersihan hati dari pada syirik dengan Allah s.w.t. Didalam
acara sembahyang kita beberapa kali berikrar bahwa kita tidak akan sekali-kali
syirik dengan Allah, sebagaimana kita berkata : Innassholati wanussuki wamahyaya
wamamati lillahi rabbil alamin Artinya
: "Sesungguhnya sholatku, hidupku, matiku hanya bagi Allah Tuhan Semesta
alam. Tidak ada sekutu baginya karena itu aku rela diperintah, dan aku ini
adalah termasuk golongan orang-orang yang islam".
Disamping itu kita berkata : Iyyaka na’budu waiyyaka nasytain Artinya : Kepada engkau aku "sembah" dan kepada engkau aku minta pertolongan. Oleh karena itu jelaslah bahwa didalam sembahyang tersebut tersirat suatu pengertian zakat yang harus dipahami oleh kita semua.
Lantas bagaimana hakekat haji didalam sembahyang ?
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ketika kita menyebut ibadah
haji maka sudah tentu kita membayangkan kab’ah. Haji adalah dimana seluruh manusia
menuju ke satu arah yaitu ka’bah. Begitu pula dalam acara sembahyang, dimana
sembahyang semua orang menuju kearah yang satu yaitu ka’bah. Didalam ibadah
haji manusia semua sama derajatnya, kaya, miskin, alim, jahat, sihitam, siputih
semua sama, memakai pakaian yang sama di Padang Arafah (ketika wukuf).
Maka pada hakekatnya didalam sembahyang tidak ada yang kaya, yang miskin, semua
menghadap yang sama dan semua perbuatan adalah harus dibuat sama, semuanya
tunduk kepada Allah Tuhan semesta alam.
Jikalau didalam ibadah haji ada tawaf di Baitullah sebanyak 7
keliling. Maka didalam hakekat sholat juga ada, tawaf itu letaknya pada Al
Fatihah karena Al Fatihah mengandung 7 ayat yang meliputi pada 7
lapis susunan jasad manusia yaitu : bulu, kulit, daging, darah ,tulang, lemak
dan lender. Dengan membaca Al Fatihah itu kita menjelajahi seluruh anggota
lapisan tubuh kita supaya menjadi satu arah yaitu arah maklumat Allah
semata-mata. Bagi yang belum paham tanyakan guru masing-masing karena artikel
tidak semua harus dikonsumsi publik. Apa yang telah disampaikan tulisan diatas
tidak lebih sebagai referensi.
Dengan demikian referensi itu juga terdapat dalam Tafsir mistik Syaikh Siti Jenar tetap mengacu
kepada Manunggaling Kawula-Gusti, sehingga baik badan wadag manusia sampai
kedalaman rohaninya dilambangkan sebagai tempat masing-masing dari lafal Surat Al-Fatihah. Tentu saja pemahaman itu disertai dengan penghayatan fungsi tubuh
seharusnya masing-masing, dikaitkan dengan makna surahi dalam masing-masing
lafadz, maka akan ditemukan kebenaran tafsir tersebut, apalagi kalau sudah
disertai dengan pengalaman Rohani/Spiritual yang sering dialami.
Comments
Post a Comment
TERIMAKASIH KEPADA ANDA JIKA BERKENAN BERKOMENTAR BLOG INI.....