CARA FOKUS PIKIRAN PIKIRAN ANDA


Pikirkan dan renung-kan apa yang ada pada dirimu”, salah satu firman Tuhan surah (Adz-Dzariyat : 21).

Izinkanlah diri anda untuk fokus sesaat, (Maksudnya : tetap membaca, sambil membayangkan dan merasakan, apa yang ada dipikiran dan perasaan anda). Rasakan apapun yang ada di hati anda saat ini.

Biarkanlah pikiran-pikiran anda.., perasaan-perasaan anda.., atau ceritera-ceritera yang berkeliaran di kepala anda untuk hadir seutuhnya. izinkanlah mereka untuk ada bersama anda sejenak hingga bacaan ini usai.
Fokuslah pada apa yang anda pikirkan, yang sedang anda bahas di kepala anda saat ini, dan rasakanlah bagaimana perasaan anda mengenai hal itu saat ini. Bisakah anda menerima saja perasaan itu saat ini, secara terbuka seutuhnya di hati anda? Namun sebelumnya, tahukah anda dari manakah perasaan itu muncul? dan apakah keinginan yang mendasarinya? Apapun alasan yang ingin anda berikan, bisakah anda mengizinkan diri anda untuk MELEPASKANNYA?


Fokus kembali pada hal-hal yang sedang anda pikirkan, dan lihatlah apakah ada sesuatu dari hal itu yang menimbulkan rasa tidak suka di hati anda saat ini? Anda mungkin tidak suka dan ingin merubahnya?. Atau anda tidak suka dan tidak ingin merubahnya? Atau mungkin ada bentuk-bentuk ketidaksukaan yang lain dalam benak anda? Munculkan semua perasaan-perasaan yang membuat anda tidak suka itu.

Bisakah anda izinkan sejenak diri anda, untuk sepenuhnya merasakan kembali rasa ketidaksukaan itu? Dan kemudian bisakah anda izinkan diri anda untuk MELEPASKAN semuanya?
Tidak suka = penolakan = mendorong kenyataan “Yang terjadi ketika anda mendorongnya adalah dia akan mendorong balik pada anda”. Penolakan mengatakan = Bahwa kita tidak bisa menerima hal itu apa adanya, namun ketika kita menolak sesuatu berarti kita membuat hal itu semakin jelas pada kita.

Apa yang tidak kita sukai akan semakin kita rasakan kehadirannya,
Karena rasa tidak suka yang mendominasi alam pikiran kita = kita meminta kehadirannya untuk datang kepada kita = apa yang diminta pasti di kabulkanNya.

Karena permintaan “doa” bukan dari kata-kata yang kita ucapkan saja, namun dari nuansa yang kuat yang ada dipikiran itulah yang sangat berpotensi jadi kenyataan, walau tidak di ucapkan sama sekali. “Aku bagaimana prasangka hambaku terhadap-Ku”. Karena itu lihatlah : Apakah ada sesuatu di pikiran anda yang menimbulkan rasa tidak suka dihati anda?. Bisakah anda izinkan sejenak diri anda untuk merasakan ketidaksukaan itu?. Dan kemudian bisakah anda MELEPASKANNYA, untuk selamanya?

“Bismillahirrahmanirrahim”. Tanamkan dalam-dalam kalimat di atas ini di dalam hati anda, bahwa Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang, (Maksudnya : Allah tidak akan mendzalimi umatNya sedikitpun). Bahwa : Setiap manusia menginginkan untuk selamat.

Namun.., keinginan yang kuat untuk selamat, yang ada didalam diri anda, terkadang bisa menimbulkan “perasaan takut tidak selamat.”
Apa yang membuat anda takut tidak selamat? Apakah karena “dosa” yang telah anda perbuat..? Fokus kembali pada kalimat “Bismillahirrahmannirrahim”. Bisakah anda biarkan diri anda untuk merasakan rasa takut itu datang..?. Dan kemudian bisakah anda MELEPASKANNYA?

Apakah ada sesuatu yang membuat anda merasa sedikit tidak percaya dengan kalimat diatas, atau merasa tidak aman karena begitu banyak “dosa” yang sudah diperbuat, atau teracam dengan hukum-hukum yang telah ditentukan, yang semua membelenggu hati anda?

Dengan kesadaran yang penuh, bisakah anda MELEPASKANNYA?. Biarkan rasa takut itu pergi dari kesadaran atau hati anda? Lepaskan perasaan itu dalam diri anda, dan biarkan perasaan yang lebih terbuka dan lebih ringan tumbuh dan berkembang di dalam hati.

Bila perasaan menjadi ringan berarti anda sudah tidak terbebani oleh rasa takut, pertahankan perasaan ini hingga menimbulkan rasa aman dan nyaman didalam hati, “Ketahuilah bahwa rasa tidak nyaman itu bersifat membelenggu dan terbatas, sedangkan rasa nyaman bersifat bebas dan tak terbatas".

Maka biarkanlah perasaan anda bebas seperti apa adanya, biarkanlah diri anda untuk benar-benar merasa rilex didalam rasa nyaman ini. Dan biarkanlah diri anda tenggelam didalam kenyamanan yang semakin dalam?.
Biarkanlah diri anda terus tenggelam dan tenggelam didalam rasa nyaman itu. Semakin dalam lagi…, dan biarkanlah…., izinkanlah rasa nyaman itu menyelimuti anda…, melingkupi anda…, sebisa yang anda dapat rasakan. Dengan demikian, maka rasa damai dan rasa nyaman akan terasa dihati anda.

Rasa ini selalu ada betapun “extremnya” perasaan anda. Rasa damai ini akan selalu ada disitu, didasar hati anda, dan kapanpun anda inginkan maka anda dapat mengakses kekuatan potensi anda yang tak terbatas ini. Dan kekuatan ini mampu menghilangkan kebuntuan rasa, keterbatasan yang anda rasakan, jika anda mau meng-izin-kannya.

Jadi bisakah anda biarkan saja diri anda untuk merasa nyaman dan damai saat ini juga dan seterusnya..?


Comments

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SIULAN TRIBUN MANIA ||| siulantribunmania@gmail.com

☇POPULAR POST

AL-GHAZALI DAN JIDAT HITAM

MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU

SELAMAT ULANG TAHUN , OM CHARLES!

JALALUDDIN RUMI MENGGAPAI CINTA ILAHI DENGAN MENARI

MBAH MAIMOEN ZUBAIR WALIYULLAH ASAL TANAH JAWA (2)

👀FOLLOWERS