Abah Guru Sekumpul dikenal penuh kasih sayang. Siapa saja tamu yang datang kepadanya, pasti akan diterima dengan sepenuh penghormatan. Itulah yang diajarkan orang tua, leluhur, dan para ulama’ kepada Abah Guru Sekumpul. Itu juga yang diajarkan Abah Guru Sekumpul kepada para santri dan jama’ahnya agar selalu menghormati dan menyayangi sesamanya.
Ini kisah tentang Abah Guru Sekumpul saat masih kecil dan seorang perampok yang masyhur saat itu. Usia Abah Guru Sekumpul sekitar 10 tahun, masih di bawah asuhan ayahanda tercinta KH Abdul Ghani. Saat itu ada seorang perampok terkenal yang sangat ditakuti masyarakat karena kejahatan dan kekejamannya. Perampok ini berniat bertamu kepada Guru Abdul Ghani, ayah Abah Guru Sekumpul. Tentu saja, keluarga Guru Abdul Ghani sangat terkejut dengan kedatangan tamu ini. Abah Guru Sekumpul kecil akhirnya yang menemui tamu perampok ini. Namun apa yang terjadi?
Tiba-tiba, perampok itu tertunduk lemes dan langsung sungkem melihat Abah Guru Sekumpul kecil. Perampok itu merasa semua ilmu yang dimilikinya terasa rontok dan runtuh semua.
“Saya minta ampun. Tolong ilmu yang selama ini saya amalkan, jika salah atau sesat minta dibetulkan. Saya minta agar dibimbing untuk bertaubat,” kata perampok itu mendadak membuat bingung.
Mendengar perkataan, Abah Guru Sekumpul kecil kemudian melaporkan tamu itu kepada ayahanda tercinta dan semua keluarga yang ada di rumah. Semua keluarga tentu saja kaget dengan peristiwa itu. Abah Guru Sekumpul kecil akhirnya melihat kembali perampok itu di ruang tamu, ternyata perampok itu malah tidur.
Setelah bangun tidur, perampok itu akhirnya diberi makan keluarga Guru Abdul Ghani. Kemudian Abah Guru Sekumpul kecil menjelaskan maksud dan tujuan perampok yang mau taubat dan dibimbing dengan baik. Abah Guru Sekumpul kecil menjelaskan semua hal tentang perampok itu kepada ayahanda tercintanya.
Ketika Abah Guru Sekumpul kecil mau memberikan nasehat sesuai arahan ayahandanya, perampok itu langsung mendekat Abah Guru Sekumpul. Perampok itu gemeteran badannya dan menangis di hadapan Abah Guru Sekumpul.
“Saya ingin taubat dan dibimbing di jalan Allah SWT. Semoga dosa-dosa saya diampuni,” kata perampok itu.
Itulah sosok Abah Guru Sekumpul di masa kecilnya. Karomahnya sudah muncul dengan sangat nyata, sampai seorang perampok yang masyhur bisa takluk dan runtuh semua ilmunya di hadapan Abah Guru Sekumpul. Baca Juga : Sembilan-ulama-sufi-bergelar-syaikh
Kisah bersumber dari Habib Ahmad bin Faqih Basyaiban yang tertera dalam buku “12 Ulama Kharismatik Indonesia” halaman 275-276. Semoga bermanfaat dan memberikan berkah kepada kita semua. Amiiin. (Mukhlisin)
Comments
Post a Comment
TERIMAKASIH KEPADA ANDA JIKA BERKENAN BERKOMENTAR BLOG INI.....