Didalam islam kita mengenal 3 istilah Iman, Islam dan Ihsan, yang pada hakekatnya adalah suatu proses perjalanan diri seseorang dalam beragama.
Hal pertama yang harus dijalani seseorang dalam beragama adalah Iman, Iman artinya yakin atau percaya yaitu dimana seseorang harus meyakini apa yang termaktub dalam rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Hari Kiamat-Nya dan Takdir-Nya.
Didalam ajaran islam iman atau yaqin itu ada 4 tingkatannya yaitu.
1. Ilmul Yaqin. 2. Ainul Yaqin. 3. Haqqul Yaqin 4. Kamalul yakin.
Dan ada 4 macamnya
1. Wajibul Yaqin. 2. Ilmul Yaqin. 3. Ainul yaqin. 4. Isbatul Yaqin.
Saya tidak akan membahas 4 tingkatan yaqin tapi akan membahas tentang Isbatul yakin yaitu keyakinan atau iman berdasarkan bukti secara langsung. Karena keimanan atau kepercayaan itu akan tumbuh dalam diri seseorang, kalau dia sudah membuktikan apa yang di imani atau diyakini berdasarkan bukti secara langsung.
Apakah engkau benar sudah beriman?
Diantara kita kadang mengimani keberadaan rukun Iman itu, hanya berdasarkan kata-kata atau cerita-cerita yang didengar melalui orang orang terdahulu, misalnya dari kecil kita sudah mendengar tuhan kita adalah "Allah" Nabi kita "Muhammad" dan lain sebagainya, kemudian hal tersebut kita yakini keberadaannya, padahal kita selama ini belum membuktikan sendiri kebenarannya apakah kita benar benar mengenal Allah dan Rasul-Nya. Mungkin ini yang bisa disebut dengan "Agama warisan" kata seseorang, yaitu beriman hanya berdasarkan cerita atau ikut ikutan agama orang tua kita tanpa pembuktian sendiri didalam diri kita apa yang kita imani.
Firman Allah :
”Dan diantara manusia ada yang menyembah Allah hanya sebatas Harf..” (QS 22 : 11)
Saya mau bertanya seandainya jika kita hidupnya di zamannya Nabi Muhammad, kira-kira kita jadi pengikut siapa? Masyarakat quraisy setempat atau pengikut Nabi?
Jika jawabannya : "Tentulah ikut Nabi."
Yakin ikut nabi? Sementara nabi seorang yang tak bisa menulis. Ajaran yang dibawanya pun masih baru dan bertentangan dengan lingkungan setempat, apalagi banyak orang sekitarnya yang memusuhi bahkan tak segan menyiksa pengikutnya, apakah masih yakin kita menjadi pengikut Nabi?
Apakah kita bisa percaya terhadap kenabian Muhammad. sedangkan dizaman itu belum ada para ulama dan belum banyak pengikut seperti jaman sekarang? Jangan jangan kita percaya sekarang bukan karena percaya kenabian beliau tapi hanya percaya karena banyak yang mempercayai dari pengikut dan penganut ajaran beliau secara turun temurun bukan secara membuktikan ilmunya.
Nabi Muhammad menyuruh orang orang sekitarnya untuk menyembah Tuhannya, dan menyuruh pengikutnya untuk mengakui dia sebagai utusan Tuhan dengan cara bersyahadat.
Kalimat dalam syahadat adalah "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa muhammad itu utusan Allah".
Lalu saya mau bertanya apakah kamu akan langsung percaya dengan apa yang disampaikan Nabi Muhammad? Apakah Tuhan Allahnya muhammad itu benar? Apakah Tuhannya Muhammad bisa dibuktikan dan disaksikan kebenarannya didunia? Apakah Tuhan Allah itu benar benar ada? Sedangkan Tuhan tuhan dilingkungan quraisy dulu bisa dilihat bisa dipegang. Dan masih banyak pertanyaan lainnya.
Apakah Nabi menyuruh pengikutnya untuk percaya pada Tuhan yang tidak ada? yang tidak akan pernah bisa dibuktikan dan disaksikan selama kita hidup didunia ini? Dan kita hanya bisa menyaksikan Tuhannya Nabi Muhammad setelah umur kita sudah habis nanti?
Apakah benar Nabi menyuruh berTuhan yang semacam itu? yang tidak bisa di buktikan selama hidupnya. tidak bisa disaksikan selama hidupnya, hanya bisa disaksikan setelah umur kita sudah habis nanti, itu artinya para shahabatpun tidak pernah membuktikan TuhanNya Muhammad, para tabiin juga tidak membuktikannya diwaktu mereka hidup.
Jika seperti demikian, Tuhannya Nabi Muhammad tidak bisa dibuktikan kebenarannya, tidak bisa disaksikan keberadaannya didunia ini maka satu pertanyaan saya, bagaimana jika Nabi Muhammad itu berbohong kepadamu, kepada pengikutnya, kepada shahabat shahabatnya tentang Tuhan yang disampaikannya?
Jika demikian bisa saja Nabi Muhammad hanya membuat pengakuan palsu, karena tidak ada yang bisa membuktikan kebenaran TuhanNya, shohabat juga tidak bisa membuktikan, tabiin juga tidak bisa membuktikan. dan semua tidak ada yang bisa membuktikan, jika tidak bisa dibuktikan bukankah itu artinya bohong seandainya berbohong dikarena seperti itu semua orang juga bisa mengaku Nabi dan Rasul? Baca Juga : Cerminan-orang-mukmin
Apakah engkau masih yakin dengan Nabi Muhammad? TuhanNya dan ajarannya? apakah benar keyakinanmu?
Tolong dijawab pertanyaan saya dikomentar. hanya ingin mencari Tahu.
Comments
Post a Comment
TERIMAKASIH KEPADA ANDA JIKA BERKENAN BERKOMENTAR BLOG INI.....