WISATA RELIGI MAKAM HABIB ALI BIN ABDULLAH ALBAHASIM

Makam Habib Ali, Dikenal hingga Banjarmasin
SATU lagi lokasi wisata religi di Samarinda yaitu makam Habib Ali bin Abdullah Albahasim. Tokoh dengan amalan ilmu tinggi ini dimakamkan di Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda. Bagi sebagian orang, tempat ini belum setenar tempat wisata religi yang lain. Andai saja para pejabat tidak rajin berkunjung, barangkali ketokohan Habib Ali terlupakan.

Selain Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy kerap berziarah ke sini. Selama ini, makam didatangi peziarah dari Banjarmasin, Kalsel. Tidak hanya Ramadhan, saat hari biasa ada saja yang datang. “Seringkali datang rombongan,” ujar Ahmad Riduan, tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar makam. Selain berdoa, mereka membaca maulid habsyi untuk mengenang sang Habib.

Adapun Habib Ali, kata Riduan, bukan pendakwah yang rajin berceramah. Semasa hidup, dia juga tak pernah mengajak orang berkumpul di rumah untuk beribadah maupun tausiyah. Justru orang yang berkunjung untuk salawat habsyi bersama. “Benar bahwa ketokohan Habib Ali tidak terlalu dikenal di sekitar sini semasa beliau hidup,” terangnya. Gusti Sadillah, paman Habib Ali, menuturkan bahwa keponakannya hijrah ke Samarinda pada 1950-an.

Beberapa tahun di Samarinda, kata Sadillah, Habib menerima ilham dari Allah SWT. “Sejak itu, dia hanya menjalani amalan-amalan agama,” kata pria berusia 90 tahun ini. Cerita-cerita di luar nalar muncul ketika Habib Ali mendapat ilham. Ada seorang tamu dari luar kota yang menginap di kediaman Habib tetapi selalu disajikan santapan selalu tersaji segar. Padahal Habib Ali tidak bekerja. Istrinya pun tidak ke pasar.

Pengakuan paling mencengangkan datang dari manajer bagian produksi Pertamina Balikpapan. “Saya lupa namanya. Manajer itu bercerita di rumah saya,” terang Riduan. Sang manajer mengaku bertemu Habib Ali di Makkah pada suatu Jumat ketika beribadah haji. Kemudian si manajer bercerita panjang lebar dengan Habib Ali. Dia menanyakan alamat lengkap Habib. Usai salat Jumat, manajer itu tak lagi bertemu Habib Ali.


Setelah lewat beberapa waktu, manajer itu pergi ke Samarinda. Dia menyempatkan mampir untuk bersilaturahmi dengan sang Habib. “Haji Habib Ali tidak ada. Habib Ali memang ada. Tapi dia belum pernah naik haji,” ujar Riduan kepada sang manajer ketika tiba di kediaman. Manajer itu bertemu Habib Ali yang mengenakan sarung dan pakaian yang sama saat di Makkah. Baca Juga : Surga-dan-neraka


“Manajer itu pasti sarjana, sekolahnya tinggi. Buat apa dia mengada-ada, kan?” tegas Riduan. Manajer itu berkunjung ke rumah Riduan ketika Habib Ali baru meninggal, beberapa tahun silam. Riduan menuturkan, dari antusias kunjungan ke permakaman Habib Ali, banyak yang berharap makam dikelola serius. “Sekarang, fotonya pun hilang. Ada yang mengambil padahal tidak ada lagi negatif film untuk memperbanyak,” tutur Riduan


Comments

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SIULAN TRIBUN MANIA ||| siulantribunmania@gmail.com

☇POPULAR POST

AL-GHAZALI DAN JIDAT HITAM

MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU

SELAMAT ULANG TAHUN , OM CHARLES!

JALALUDDIN RUMI MENGGAPAI CINTA ILAHI DENGAN MENARI

KATA PENGANTAR : APA ITU BLOGGER DAN LATAR BELAKANG SEJARAHNYA

👀FOLLOWERS