ALIF BHATIN BA ZAHIR

Kaidah  dalam ilmu Tauhid : Bahwasannya “Awaluddin makrifatullah, wakhiruddin nafi shifatu kamaaliyatil 'abdi wa itsbaatu amaaliyatillaahi ta'ala".

Pengenalan diri bahwa pada hakikatnya semua manusia telah menyaksikan Allah 
ketika mereka belum lahir ke alam dunia, pada keadaan fitri , sebelum panca inderanya berfungsi, karunia Allah diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya ; dan Allah mempunyai karunia yang besar". (Q.S.Al-Jum'ah : 4)

SebenarNya Allah secara langsung mengatur dunia, sebab Dzat-Nya adalah tanzih, tiada banding secara mutlak (transenden). Dia mengatur melalui Nur Muhammad, Logos. Jika Zat-Nya turut campur dalam pengaturan alam yang penuh pertentangan, maka kalimat Allahu Ahad menjadi tidak berarti.

Titik Ba adalah nukta nur  (raib) atau ruh
menunjukkan adanya alam Wahdah. Adanya alam wahdah menunjukkan sifat sejati. Dan disebut Sejatinya Muhammad, atau Hakekat Muhammadiyah. Dan juga disebut nyatanya Zatullah, adanya sejati Nurullah, dan disebut sejatinya Nur Muhammad, dan nyata kenyataannya Allah yang telah menjadikan seluruh alam dunia.

Jadi harus mengertilah bahwa Alif didalam lafadz Bismillah adalah yang menjadikan semua hidup dan semua ruh. Sedangkan huruf Ba yang menjadikan wujud nyata semua alam. Oleh karena itu hidupnya semua alam dunia dikarenakan adanya Alif (Bathin) dan Ba (Zhahir) didalam lafadz Bismillah. Karena itu Alif dan Ba didalam lafadz Bismillah itulah yang menjadi BAPAK dan IBU seluruh Alam dunia. Dan Alif lafadz Bismillah itu disebut Nurullah sedangkan Ba lafadz Bismillah itu disebut sejatinya Nur Muhammad. Kemudian Nurullah dan Nur Muhammad menyatu menjadi satu kesatuan yang tak terpisah sehingga tidak dapat lagi dibedakan.

Didalam kehidupan nyata berkumpulnya Nurullah dan Nur Muhammad disebut sebagai kumpulnya antara pria sejati dan wanita sejati yang disebut sebagai Nur Ma’an.

Dalilnya ada didalam kitab suci Al-Qu’anul Karim : “Nuurun ‘ala nuurin yahdillaahu linuurihi man yasyaau yakhribullaahul amtsaala linnaasi wallaahu bikulli syaiun ‘aliim.”

Dengan adanya Nur tersebut, sebenarnya Allah SWT ingin memberitahukan kepada semua makhluk ciptaan-Nya dan agar manusia mengetahui bahwa sebenarnya DIA maha mengetahui terhadap semua ciptaan-Nya. Baca Juga : Wejangan-guru-sufi

Nur Muhammad adalah semacam “wadah” yang senantiasa dialiri oleh Cahaya Pengetahuan ilahiah, yang dengan Pengetahuan itulah alam semesta ditata, bahwa pada saat penciptaan Nur itu, Allah menatap Nur Muhammad itu 70,000 kali setiap detik. Ini berarti bahwa Hakikat Muhammadiyyah itu terus-menerus dilimpahi Cahaya Pengetahuan, Cahaya Penyaksian. Cahaya demi Cahaya terus berdatangan—cahaya di atas cahaya—masuk ke dalam hakikat Nur Muhammad atau Hakikat Muhammad. Karenanya pengetahuan yang diterima Nabi Muhammad terus-menerus bertambah. Inilah misteri dari doa Nabi yang termasyhur, “Ya Allah tambahkan ilmu pengetahuan kepadaku.” Sebagai Logos, kecerdasan impersonal, yang menjadi dasar tatanan semesta, sudah barang tentu pengetahuan yang diterimanya tak pernah berhenti, terus bertambah, hingga akhir zaman. Sesungguhnya Allah SWT adalah Zat Sejati, Muhammad adalah Sifat Sejati, dan Adam adalah Asma Sejati, yaitu nyatanya Rasul.

Rasul adalah Nur yang hidup dari Nurullah yaitu nyatanya Adam.
Dan Adam yang menjadi Bapaknya semua manusia dibumi ini

Inilah Yang disebut dengan ilmu yang tiga adalah :
– Ahadiyat,
– Wahdat,
– Wahidiyat. 

Habbah Al-Quluub : merupakan tempat terbitnya cahaya, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam hadis qudsi-Nya, ’Tiada yang sanggup menampung-Ku, baik bumi maupun langit-Ku. Hanya hati hamba-Ku yang Mukmin yang dapat menampung-Ku. Segala penciptaan keduanya tidak dapat dipisahkan antar Maha Zat sejati dan Maha Nur sejati".


Comments

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SIULAN TRIBUN MANIA ||| siulantribunmania@gmail.com

☇POPULAR POST

AL-GHAZALI DAN JIDAT HITAM

MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU

SELAMAT ULANG TAHUN , OM CHARLES!

JALALUDDIN RUMI MENGGAPAI CINTA ILAHI DENGAN MENARI

MBAH MAIMOEN ZUBAIR WALIYULLAH ASAL TANAH JAWA (2)

👀FOLLOWERS