NUR NABIYYINA MUHAMMAD SAW

Nur Nabiyyina Muhammad Swt.
Dalam Kasyf al-Khafa wa Muzil al-Ilbas, karangan Ismail ibn Muhammad al-Ajluni ( wafat 1162 H/1740 M ) dicantumkan bahwa Jabir ibn Abdullah r.a. bercerita ,

Aku bertanya, “Wahai Rasulullah , demi ALLAH, beritahukan kepadaku apa yang pertama kali ALLAH ciptakan sebelum segala sesuatu diciptakan!” Rasulullah s.a.w. menjawab, “Nur Nabimu, wahai Jabir. Cahaya itu pun berputar-putar sesuai takdir yang ALLAH kehendaki. Pada saat itu, belum ada Lauh ataupun Qalam; juga belum ada syurga, neraka, dan malaikat; juga belum ada bumi, matahari, bulan, jin dan manusia….”

Dalam kitab Ahkam, karangan Ibnu Qaththan, dicantumkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda, “Aku adalah cahaya dihadapan Tuhanku sebelum Adam diciptakan.”

Dinyatakan dalam as-sirah an-Nabawiyyah, karangan Ibnu Hisyam, bahwa Aminah binti Wahab, ibunda Nabi SAW, ketika sedang mengandung Nabi SAW, dia berkata bahwa dari dalam perutnya keluar cahaya yang dengannya dia dapat melihat negeri Syam. Muhammad ibn Sa’ad mengatakan dengan sanadnya bahwa Aminah binti Wahab bercerita, “Aku mengandungnya (Muhammad SAW) tanpa mengalami kesulitan sampai aku melahirkannya. Ketika dia keluar dari rahimku, ada cahaya keluar bersamanya yang menerangi hujung timur hingga hujung barat.”

Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanadnya, “Dari Usman ibn Abu Ash yang menuturkan, ‘Ibuku bercerita kepadaku bahwa dia menyaksikan Aminah binti Wahab melahirkan Nabi Muhammad s.a.w. pada malam kelahirannya, lalu dia berkata, ‘Yang kulihat di rumah itu cuma cahaya’.” Al-Qadhi Iyadh meriwayatkan dari asy-Syifa, ibunda Abdurrahman bin Auf, yang membidani kelahiran Nabi s.a.w., dia bercerita bahwa cahaya memancar dari tubuh Rasulullah s.a.w. dan menerangi semua istana di Syam.

Dalam riwayat Abu Hurairah dinyatakan bahwa seorang sahabat bertanya, “ Wahai Rasulullah, bilakah engkau diangkat jadi Nabi?” Rasulullah s.a.w. menjawab, “Ketika Adam masih antara roh dan raga.” Mengapa redaksi hadits itu bukan “diangkat menjadi rasul” Jawabannya adalah karena beliau sejak dulu adalan Nabi yang diberi tahu oleh ALLAH tentang Al-Qur’an dan diajarkan kepadanya. Beliau baru menjadi seorang Rasul (utusan) setelah hidup di Mekah; tempat ALLAH menciptakan beliau sebagai manusia, lalu menjadikan beliau Rasul.

ALLAH SWT memberi nama Nabi-Nya Muhammad tatkala beliau masih berupa nur. ALLAH SWT memberitahukan kepada orang-orang mukmin bahwa telah datang kepada mereka nur kenabian dari ALLAH sebelum al-Qur’an diturunkan. ALLAH SWT berfirman : “….sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.” (Q.S. Al-Ma’idah:15) Dilihat dari urutan penyebutan, ayat ini menjelaskan bahwa nur Nabi Muhammad SAW sudah ada sebelum Al-Qur’an diturunkan.

Firman ALLAH SWT, “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa khabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru kepada agama ALLAH dengan izin-Nya dan untuk jadi pelita yang bercahaya.” (QS. Al-Ahzab: 45-46) Ayat ini mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah cahaya. Dan cahayanya itu sama dengan sinar karena ia adalah cahaya yang tidak ada bandingannya; tidak seperti cahaya yang lain. Sebab, pada umumnya, pelita itu bersinar, bukan saja bercahaya. Tidak ada satu pun makhluk yang dijuluki sebagai pelita yang bercahaya selain Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa ALLAH SWT menciptakan sebatang pohon yang memiliki empat dahan dan memberinya nama “Pohon Keyakinan” (Syajarotul Yaqin). Kemudian, ALLAH SWT menciptakan Nur Muhammad SAW dalam sebuah tirai dari mutiara putih. Lalu Nur Muhammad SAW membaca tasbih sekitar 70.000 tahun lamanya. Setelah itu ALLAH SWT menciptakan “Cermin Kehidupan” (Miratul Hayat) dan meletakkannnya di depan Nur Muhammad SAW. Ia merasa sangat malu kepada ALLAH SWT hingga mengeluarkan keringat.

Keringat itu menetes sebanyak enam tetesan. Kemudian, Allah menciptakan : 

  1. Abu Bakar Ash-Siddiq ra. dari tetesan pertama 
  2. Umar bin Khatab ra. dari tetesan kedua 
  3. Usman bin Affan ra. dari tetesan ketiga
  4. Ali bin Abi Talib ra. dari tetesan keempat 
  5. Bunga mawar dari tetesan kelima 
  6. Buah padi dari tetesan keenam Menyaksikan kejadian itu, Nur Muhammad pun bersujud. Inilah sejarah kenapa sujud ditetapkan sebagai kewajiban atas umat manusia.
Setelah itu Allah memandang Nur Muhammad. Karena tersipu malu, Nur Muhammad pun mencucurkan keringat kembali. Kemudian Allah menciptakan : 

  • Para malaikat dari tetesan keringat hidungnya . 
  • Kursi Arsy, Lauhul Mahfuzh, pena, matahari, bulan, beberapa hijab, bintang- bintang, dan semua benda-bendayang ada di langit dari tetesan keringat wajahnya. 
  • Para nabi, rasul, ulama, syuhada, dan orang-orang saleh dari tetesan keringat dadanya. 
  • Baitul Makmur, Ka’bah, Baitul Maqdis, dan bakal tanah kawasan masjid di seluruh dunia dari keringat punggungnya. 
  • Seluruh umat Muhammad dari tetesan keringat dua alis matanya. • Kaum Yahudi, Nasrani, Majusi, dan segolongan dengan mereka (kaum ateis, kafir dan munafik) dari tetesan keringat dua telinganya.
  • Bumi yang terbentang dari timur sampai barat beserta isinya dari tetesan keringat kedua kakinya .

Kemudian ALLAH SWT berfirman, “Wahai Nur Muhammad, saksikanlah apa-apa yang ada disekitarmu itu!” Mendengar titah tersebut, Nur Muhammad segera melihat ke sekelilingnya. Ia merasa takjub dengan nur yang ada di depan, di belakang, di kanan dan di kirinya. Semua cahaya itu tak lain adalah ruh Abu Bakar ash-Siddiq, Umar Bin Khatab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Lantas, Nur Muhammad pun membaca tasbih tiada henti sekitar 70.000 tahun lamanya. Setelah itu, ALLAH SWT baru menciptakan ruh para nabi. Yakni, ALLAH SWT memandang kembali Nur Muhammad hingga malu dan berkeringat seperti sebelumnya. Dari tetesan-tetesan keringat inilah, ALLAH SWT menciptakan ruh para nabi.

Kemudian, ALLAH SWT menciptakan sebuah pelita dari batu aqiq merah yang sangat bening dan tembus pandang. Setelah itu, Allah membentuk Nur Muhammad laksana bentuk raganya tatkala diturunkan ke dunia kelak, dan meletakkannya di dalam pelita tersebut. Di dalam pelita itu, Nur Muhammad terlihat berdiri seperti orang yang sedang salat. Sementara itu, ruh para nabi yang lain mengelilingi pelita tersebut seraya terus membaca tasbih dan tahlil. Lalu, ALLAH SWT menciptakan ruh-ruh setiap umat dari tetesan keringat nabi mereka masing-masing.

Demikian halnya dengan ruh umat Muhammad yang beriman; mereka diciptakan dari keringat Nur Nabi Muhammad SAW. Setelah diciptakan, seluruh ruh umat Muhammad berkata : “Laailaaha illallah Muhammad Rasulullah.” (Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah).

“Sesungguhnya Allah dan malaikat- malaikatNya bersalawat untuk Nabi, Hai orang-orang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya “ Q.S 33 (AL AHZAB ):56

Rasulullah SAW bersabda: ََ  “Barangsiapa yang berdoa setelah mendengar azan: ‘Ya Allah, Rabb yang memiliki panggilan yang sempurna dan solat yang akan ditegakkan ini, karuniakanlah kepada Muhammad al-wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah baginya kedudukan yang terpuji yang Engkau telah janjikan untuknya,’niscaya dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.

“Barang siapa yang membaca salawat untukku pada waktu subuh sebanyak 10 kali dan pada waktu petang sebanyak 10 kali, maka ia akan memperoleh syafaatku pada hari kiamat.

Rasullullah SAW bersabda :
Ash-Shirath Ahlus Sunnah mengimani adanya ash-shiraath - Ash-shiraath secara bahasa (etimologi) berarti jalan, sedangkan menurut syar’i (terminologi) adalah jambatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam yang akan dilalui ummat manusia menuju Surga sesuai dengan amal perbuatan mereka. ALLAH SWT berfirman : “……dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan akan mendatangi Neraka itu. Hal itu bagi Rabbmu adalah satu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam Neraka dalam keadaan berlutut.” [Maryam: 71-72]

“Yang pertama kali melewatinya secepat kedipan mata, secepat kilat, kemudian seperti angin, seperti burung terbang, seperti orang berlari, seperti orang berjalan, dan ada pula yang merangkak. Mereka dibawa oleh amal perbuatannya. Baca Juga : Pengertian-kasyaf

Rasulullah SAW bersabda tentang orang-orang yang melewati sirat : Ketika itu Rasulullah SAW berdiri di atas jambatan dan berdo’a : ‘Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah……………….’ Pada kedua sisi jambatan itu ada kait-kait yang digantungkan, diperintahkan untuk mengait siapa yang telah diperintahkan kepadanya. Maka ada yang terkoyak tetapi selamat dan ada pula yang dicampakkan ke dalam Neraka.”

صلوا على النبي الكريم!
اللهم صل على سيدنا محمد قمر الوجود في هذا اليوم وفي كلّ يوم وفى اليوم الموعود سر و جهرا في الدنيا و الآخرة و على اله وصحبه و سلم


Comments

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SIULAN TRIBUN MANIA ||| siulantribunmania@gmail.com

☇POPULAR POST

AL-GHAZALI DAN JIDAT HITAM

MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU

SELAMAT ULANG TAHUN , OM CHARLES!

JALALUDDIN RUMI MENGGAPAI CINTA ILAHI DENGAN MENARI

MBAH MAIMOEN ZUBAIR WALIYULLAH ASAL TANAH JAWA (2)

👀FOLLOWERS