KORBAN BERJATUHAN DAN HAM DIABAIKAN

Anak muda dengan pola pikir seperti ini sangat banyak sekali jumlahnya, di negeri ini terdiri dari 250 juta manusia, jika ada 10 persennya saja anak muda yang punya sifat nasional tinggi seperti ini, berarti ada berapa banyak orang yang tiap tahun bisa direkrut dan menjadi korban. Kenapa jadi korban? Karena jika mereka melakukan aksi berbahaya atau baru sekedar bergerombol, lalu tiba-tiba datang pasukan Densus 88 menggerebek rumah mereka dengan alasan sedang menyusun rencana teror lalu ditembaki dan dibunuh ditempat. Coba saja anda bayangkan, ada berapa banyak anak-anak muda yang mati di tangan aparat setiap tahunnya akibat tuduhan makar tersebut. Padahal mungkin mereka masih bisa disadarkan dari kesalahannya, atau mungkin mereka tidak perlu menjadi sasaran peluru aparat atas tuduhan yang belum terbukti kebenarannya. Dan bukankah ini juga sudah menyalahi Undang-undang Hak Asasi Manusia (HAM) yang sudah menghilangkan nyawa seseorang tanpa alasan yang jelas. Undang-undang tentang Teroris saat ini sedang di godok ulang di DPR dan berencana akan direvisi mengikuti kebutuhan Kepolisian untuk lebih memudahkan lagi proses pencegahan, dengan demikian akan jatuh lebih banyak lagi korban anak muda di kemudian hari, lalu atas kepentingan siapakah Undang-undang itu dibutuhkan? . 

MOTIF DAN ALASAN IKUT SERTA

Di amerika dan eropa sendiri mereka juga kewalahan dengan banyaknya anak muda yang berangkat bergabung dengan ISIS dan menyatakan perang kepada pemerintahan berkuasa. Anak muda berpendidikan tinggi dan terpelajar, mau bergabung bukan sekedar karena alasan ekonomi tapi karena alasan lain. Anak-anak muda ini biasanya baru saja mengenal islam dan mereka sedang mencari identitas diri. Makanya ketika browsing di internet mereka melihat islam dari sisi lain ternyata mau melakukan tindakan menantang, mereka jadi terpacu ingin melakukan hal baru yang menurut mereka keren. Alasan bergabung juga disebabkan adanya iming-iming kesenangan bisa melakukan hubungan seks bebas juga menjadi faktor pendorong lainnya. Lalu alasan para pe ingin bergabung adalah karena mereka sudah dijanjikan akan mendirikan negara islam berlandaskan sistem khilafiah yang murni. Tapi sayangnya itu hanyalah bagian dari trik rekrutmen saja, cita-cita itu tidak akan pernah terwujud. Jadi secara keseluruhan motif tiap orang berbeda-beda ketika menyatakan diri mereka bergabung, tergantung situasi dan kondisi masing-masing, tidak semua bermotif ekonomi, ada juga karena rasa nasionalis, rasa persaudaraan, alasan balasan di akhirat, mencari kesenangan sesaat, dan sebagainya. Bersambung....Baca juga : Sikap-heroik-dan-nasionalis-individualis


Comments

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SIULAN TRIBUN MANIA ||| siulantribunmania@gmail.com

☇POPULAR POST

AL-GHAZALI DAN JIDAT HITAM

MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU

SELAMAT ULANG TAHUN , OM CHARLES!

JALALUDDIN RUMI MENGGAPAI CINTA ILAHI DENGAN MENARI

KATA PENGANTAR : APA ITU BLOGGER DAN LATAR BELAKANG SEJARAHNYA

👀FOLLOWERS