Fairuz
Al-Dailami adalah seorang raja berdarah Persia di Yaman. Ia masuk Islam dengan
keislaman yang elok. (Pada masa Nabi SAW) Ketika Al ASwad Al Ansi
mengklaim kenabian dan memberontak di
Yaman, Fairuz menentang dan membunuhnya. Ia juga perawi banyak hadis. Ia wafat
pada masa kepemimpinan Muawiyah Tahun 53 Hijriah.
Pada
masa Khalifah Umar bin Khaththab Ra, sang khalifah melayangkan surat kepada
fairuz, sang raja baru saja naik tahta di Yaman. Dalam surat itu Umar berkata,
“Aku mendengar engkau asyik makan otak dan madu (hidup senang). Bila surat ku
ini telah engkau terima, segeralah menghadapku dan berperanglah dijalan Allah”.
Sang
Rajapun segera berangkat ke Madinah untuk menemui umar. Setibanya dirumah Umar,
ia memohon izin untuk masuk. Ia pun dipersilakan. Namun ditengah pintu Umar,
tiba-tiba seorang pemuda Quraish menyalipnya. Fairuz tak terima, iapun memukul
keras pemuda itu sehingga wajhnya berdarah. Pemuda itupun segera masuk menemui
Umar dengan lumuran darah. Umar bertanya :
Siapa
yang melakukan ini padamu ? Fairuz dia ada Dipintu, jawab pemuda itu. Ketika
Fairuz masuk, umar berkata sambil menunjuk pemuda yang berlumuran darah itu.
Apa itu Fairuz.
Fairuz
menjawab, Wahai amirul mukminin, aku baru diangkat jadi raja. Engkau mengirim
surat kepadaku agar aku menghadap kepadamu. Sedangkan pemuda itu engkau tidak
kirimi surat. Dan tadi didepan pintu rumahmu, engkau sudah mengijinkan ku masuk
sebelum mengijinkan pemuda itu masuk. Tapi ia hendak mendahuluiku. Maka aku
memukulnya sebagaimana diceritakan padamu.
Qishash,
tegas Umar. Apakah wajib Qishash? Tanya Fairuz. Tidak boleh tidaj Jawab Umar.
Fairuz, sang raja itupun berlutut mengangkat wajahnya siap untuk diqishash.
Pemuda itu serta merta berdiri untuk mengqishashnya. Umar berkata demi Rasulmu, wahai pemuda, aku
kabarkan kepadamu aku mendengar dari Rasulullah saw. Pada sebuah perang aku
mendengar beliau bersabda :
Pada
malam ini al-Aswad al- Ansi al-Kadzdzab (sipendusta) dibunuh. Dia dibunuh oleh
seorang hamba shaleh bernama Fairuz Dailami.
Apakah
engkau tetap mengqishashnya setelah mendengar perkataan ini dari Rasulullah ?
Pemuda itu berkata : “Aku memaafkannya setelah engkau mengabariku kabar dari
Rasullah saw”. Fairuz berkata kepada Umar : “Apakah pemberian maaf ini dapat
menyelamatkanku dari Qishash? Barusan pada saat aku sudah siap di qishash,
apakah pemuda ini betul betul rela memaafkanku dan bukan karena paksaan.
Umar
menjawab ya. Fairuz berkata, “Kalau begitu, saksikanlah wahai pemimpin kaum
mukmin. Aku berikan padanya pedangku, kudaku, dan 30 ribu dirhamku. UMAR
MELIRIK PEMUDA QURAISY ITU DAN BERKATA : “SAAT ENGKAU MEMAAFKAN, WAHAI SAUDARA
QURAISY, ENGKAU (SUDAH) MENDAPAT PAHALA. KINIPUN ENGKAU MENDAPATKAN HARTA”. BACA POST : MENGAPA CATATAN CATATAN ADA DIHADAPAN ANDA
Comments
Post a Comment
TERIMAKASIH KEPADA ANDA JIKA BERKENAN BERKOMENTAR BLOG INI.....